Rabu, 16 Juli 2008

Imunisasi baru tidak dapat diberikan bila:


- Sakit berat, dan demam tinggi.
- Adanya reaksi alergi yang berat atau reaksi anafilaktik.
- Bila anak menderita gangguan sistem imun berat (misalnya, sedang
menjalani terapi steroid jangka lama, HIV), tidak boleh diberi vaksin
hidup (polio oral, MMR, BCG, cacar air).
-Bila anak alergi terhadap telur, hindari imunisasi influenza

Sedangkan beberapa kondisi di bawah ini bukan halangan untuk imunisasi:
-Gangguan saluran napas atas atau gangguan saluran cerna ringan
-Memiliki riwayat efek samping imunisasi dalam keluarga.
-Memiliki riwayat kejang dalam keluarga.
-Memiliki riwayat kejang demam
-Memiliki riwayat penyakit infeksi terdahulu
-Kontak dengan penderita suatu penyakit infeksi
-Memiliki kelainan saraf menetap seperti palsi serebral, sindrom Down
-Eksem dan kelainan lokal di kulit
-Penyakit kronis (jantung, paru, penyakit metabolik)
-Terapi antibiotika, terapi steroid topikal (terapi lokal, kulit, mata)
-Memiliki riwayat kuning pada masa neonatus atau beberapa hari setelah
lahir
-Berat lahir rendah
-Ibu si anak sedang hamil
-Usia anak melebihi usia rekomendasi imunisasi

Sedangkan untuk imunisasi Hib-nya, kenapa harus menunggu sampai 21
bulan? Menurut jadwal imunisasi catch-up dari CDC, interval minimal
imunisasi HiB ke dua dan ke tiga adalah 8 minggu. Berarti anak mbak
seharusnya bisa mendapat imunisasi pada umur 11 bulan. 3 kali vaksin
cukup menurut jadwal catch-up ini. Sebaiknya jangan ditunda lagi
ya...infeksi bakteri hib ini bisa berbahaya karena merupakan salah
satu penyebab meningitis (radang selaput otak.. cmiiw).

Lalu kalo imunisasi IPD, yang saya tahu vaksin yang beredar di
Indonesia mengandung serotype virus yang berbeda dgn serotype virus
penyebab pneumonia di Indonesia. Kenapa dijual di Indonesia??tanya
kenapa... Satu lagi, pneumonia itu kebanuyakan menyerang anak2 yang
hidup di daerah kumuh dan yang mengalami gizi buruk. Sehingga jangan
lupa untuk selalu menjaga kebersihan, cuci tangan sebelum makan dan
penuhi gizi anak sbaik mungkin. Klo pilihan saya pribadi sih..tidak
memberikan vaksin ini buat naznin walaupun diganti kantor. Silahkan
browsing arsip lebih lanjut di milis ini supaya lebih yakin.

Imunisasi yang tidak sesuai jadwal mungkin dampaknya lebih
kepada,...kita tidak memberikan perlindungan yg semestinya (sesegera
mungkin pada anak). Oleh karena itu segera dikejar/catch- up. Yang
perlu diingat..tidak perlu mengulang dari awal.
Lebih jelas liat di
sini:
http://www.cdc. gov/vaccines/ recs/schedules/ downloads/ child/2008/ 08_catch- up_schedule_ pr.pdf


Tidak ada komentar: