Bertahun-tahun lamanya para ibu telah menggunakan cara memeras air susu dengan teknik Marmet yang disebut juga ‘let-down’ refleks. Bahkan banyak ibu menyusui yang menyatakan bahwa dengan teknik marmet ini produksi air susunya meningkat. Ibu menyusui yang sebelumnya memerah air susu ataupun yang belum pernah memerah air susu akan mendapatkan hasil yang luar biasa dengan menggunakan teknik ini.
PENTINGNYA TEKNIK MEMERAH
Jika memperhatikan cara memerah air susu dengan tangan tampaknya sulit dari yang dibayangkan. Dalam hal ini, tangan lebih cepat dari mata. Sehingga banyak ibu yang merasa bahwa memerah air susu dengan tangan sangat sulit. Meskipun ia telah belajar dari bacaan ataupun melihat langsung. Air susu dapat diperah dengan mudah tanpa menggunakan teknik tangan apapun. Ketika menggunakan teknik tangan yang dilakukan secara rutin dan tidak tepat akan merusak jaringan lemak pada payudara, membuat payudara menjadi lecet, dan kulit payudara bisa menjadi memar atau memerah.
Memerah air susu dengan teknik Marmet dikembangkan oleh seorang ibu yang harus mengeluarkan air susunya karena beberapa alasan medis. Ia kesulitan mengeluarkan air susunya dengan refleks pada saat bayinya menyusu, dan pada akhirnya ia menemukan sebuah metode memijat dan menstimulasi agar refleks keluarnya air susu bisa optimal. Kunci sukses dari teknik ini adalah kombinasi dari cara memerah air dan cara memijat.
Jika teknik ini dilakukan dengan tepat, maka seharusnya tidak akan menyebabkan permasalahan. Teknik ini dapat dengan mudah dipelajari sesuai instruksi. Dan semakin sering ibu melatih memerah dengan teknik marmet ini, maka ibu makin terbiasa dan tidak akan menemui kendala.
KEUNGGULAN
Banyak sekali keuntungan memerah air susu dengan teknik marmet. Diantaranya :
• Penggunaan pompa air susu relatif tidak nyaman dan tidak efektif mengosongkan payudara.
• Banyak ibu telah membuktikan bahwa memerah air susu dengan tangan lebih nyaman dan alami (saat mengeluarkan ASI).
• Memerah air susu dengan tangan (skin to skin contact) lebih mudah menstimulasi refleks keluarnya air susu dibandingkan dengan penggunaan pompa yang terbuat dari plastik.
• Nyaman.
• Aman dari segi lingkungan
• Portable (mudah dibawa kemana-mana). Tidak mungkin kan ibu lupa membawa tangannya?
• Dan dari semua keuntungan yang lain yaitu: GRATIS!
BAGAIMANA AIR SUSU DIPRODUKSI
• Sel-sel pembuat air susu (Aveoli)
• Areola (Bagian gelap dari payudara)
• Gudang air susu
• Puting
• Saluran air susu
Air susu diproduksi oleh sel-sel pembuat air susu (alveoli). Air susu disalurkan melalui saluran air susu dan disimpan di gudang air susu. Ketika alveoli terstimulasi, maka sel-sel tersebut akan mengeluarkan air susu tambahan ke dalam sistem saluran. Kondisi ini disebut juga Refleks keluarnya air susu (Let-down reflex).
MEMERAH AIR SUSU
Mengeluarkan air susu dari Gudang ASI
1. LETAKKAN ibu jari dan dua jari lainnya
(telunjuk & jari tengah) sekitar 1 - 1,5 cm dari areola
• Usahakan untuk mengikuti aturan tersebut sebagai panduan. Apalagi ukuran areola tiap wanita bervariasi.
• Tempatkan ibu jari diatas puting pada posisi jam 12 dan jari lainnya di posisi jam 6.
• Perhatikan bahwa jari-jari tersebut terletak diatas gudang air susu. Sehingga proses pengeluaran air susu optimal.
Hindari melingkari jari pada areola seperti gambar disamping ini. Posisi jari seharusnya TIDAK berada di jam 12 dan jam 4.
2. DORONG ke arah dada
Hindari meregangkan jari.
Bagi yang berpayudara besar, angkat dan dorong ke arah dada.
3. GULUNG menggunakan ibu jari dan jari lainnya secara bersamaan.
Gerakkan ibu jari dan jari lainnya hingga menekan gudang ASI hingga kosong. Jika dilakukan dengan tepat, maka ibu tidak akan kesakitan saat memerah.
Catatan: Perhatikan posisi ibu jari dan jari-jari lainnya pada gambar. Arah panah menunjukkan arah tekanan jari saat melakukan gerakan. Perhatikan posisi jari berubah pada tiap gerakan mulai dari posisi Push (jari terletak jauh di belakang areola) hingga posisi Roll (jari terletak di sekitar areola).
4. ULANGI SECARA TERATUR (RYTHMICALLY) untuk mengosongkan gudang air susu.
Posisikan jari secara tepat, push (dorong), roll (gulung); posisikan jari secara tepat, push (dorong), roll (gulung).
5. PUTAR ibu jari dan jari-jari lainnya ke titik gudang air susu lainnya. Gunakan kedua tangan pada masing-masing payudara. Misalnya, saat memerah payudara kiri, gunakan tangan kiri. Juga saat memerah payudara kanan, gunakan tangan kanan. Saat memerah air susu, gerakkan jari-jari dari posisi jam 12 ke posisi jam 6, kemudian posisi jam 11 dan jam 5, posisi jam 2 dan jam 8, posisi jam 3 dan jam 9.
Gambar berikut menunjukkan posisi tangan pada payudara kanan.
Right Hand Left Hand
HINDARI GERAKAN BERIKUT
…………………… …………….
Memencet Menarik Mendorong
Hindari menekan/memencet payudara. Hal ini dapat melukai payudara. Hindari menarik-narik putting payudara. Hal ini dapat merusak lapisan lemak pada areola. Hindari menekan dan mendorong payudara. Hal ini menyebabkan kulit memerah dan memar.
AGAR ASI MUDAH DIKELUARKAN
Hal-hal dibawah ini dapat membantu merangsang (stimulasi) refleks keluarnya air susu.
…… …………… …………
Memijat Mengusap Mengguncang
1. Pijatlah sel-sel produksi air susu dan saluran air susu.
Mulailah dari bagian atas payudara. Pijat dengan gerakan memutar ke arah dada. 2. Usap daerah payudara mulai dari bagian atas payudara hingga sekitar puting dengan lembut seperti usapan menggelitik. 3. Guncanglah payudara ke depan. Gaya gravitasi akan membantu keluarnya air susu.
PROSEDUR
Prosedur berikut sebaiknya diikuti oleh ibu-ibu yang ingin memberikan ASI eksklusif dan ibu-ibu yang ingin meningkatkan produksi air susu juga menjaga agar produksi air susu tetap optimal.
• Perahlah kedua payudara hingga gudang payudara kosong yang ditandai dengan aliran air susu yang menurun.
• Lakukan prosedur stimulasi refleks keluarnya air susu (massage, stroke, shake) pada kedua payudara. Prosedur tersebut dapat dilakukan kapanpun.
• Ulangi seluruh proses memerah air susu pada tiap payudara dan teknik stimuasi refleks keluarnya air susu sekali atau dua kali. Aliran air susu biasanya menurun pada kali kedua atau ketiga. Ini berarti gudang air susu mengering.
WAKTU
KESELURUHAN PROSEDUR umumnya membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit.
• Perahlah tiap payudara selama 5-7 menit.
• Pijat (Massage), usap (Stroke), guncang (shake).
• Perahlah lagi tiap payudara selama 3-5 menit.
• Pijat (Massage), usap (Stroke), guncang (shake).
• Perahlah lagi tiap payudara selama 2-3 menit.
Catatan:
1. Jika persediaan ASI terjaga, gunakan waktu diatas sebagai patokan. Perhatikan aliran air susu dan ganti payudara lainnya jika aliran air susu pada payudara tersebut sudah mulai menurun.
2. Jika air susu tidak keluar atau hanya sedikit yang keluar, ikuti petunjuk diatas dengan jangka waktu lebih singkat dan sering.
5. Outdoor Activities vs Sinar Matahari
-
Dear all, Selamat pagi. Apa kabar? Sudah sempat bergerak (berolah raga)?
Sewaktu masih menjadi staf pengajar di FK (akhir 1990an sd awal 2000an),
saya meng...
5 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar