Selasa, 27 Januari 2009

Apa yang Diharapkan ketika Membawa Pulang Bayi Prematur

Dikarenakan bayi prematur dilahirkan sebelum siap secara fisik untuk meninggalkan rahim, mereka membutuhkan perhatian medis khusus sesegera mungkin setelah dilahirkan. Bayi anda mungkin membutuhkan beberapa tes medis yang berbeda dari yang dibutuhkan bayi yang cukup umur. Hal ini akan membutuhkan waktu beberapa hari bahkan mingguan sebelum bayi anda dapat dibawa pulang.
Kondisi OKE untuk Pulang
Saat ini ketika bayi anda diperbolehkan pulang, dokter spesialis anak anda akan menyetujui untuk memperbolehkan bayi anda keluar dari rumah sakit, berdasarkan beberapa tatalaksana seperti :
• Bayi anda dapat bernapas sendiri
• Bayi anda dapat mempertahankan suhu tubuhnya
• Bayi anda dapat menyusui baik dengan ASI atau melalui botol susu
• Bayi anda telah bertambah beratnya dengan mantap saat keluar dari RS

Masalah medis lainnya harus telah dibereskan, atau perawatan yang diperlukan di rumah harus telah disiapkan sebelum bayi meninggalkan rumah sakit. >/p>
Pertanyaan yang Harus diajukan sebelum Meninggalkan Rumah Sakit
Dokter spesialis anak anda akan menghubungi anda sebelum bayi anda meninggalkan rumah sakit.
Pastikan beliau menjelaskan beberapa hal berikut :
• Bagaimana merawat bayi di rumah
• Kapan perlu menghubungi dokter atau rumah sakit
• Bagaimana mengetahui apakah bayi anda cukup minum, cukup tidur dan pertambahan berat badannya cukup
• Obat-obatan apa saja yang dibutuhkan
• Seberapa seringnya bayi anda dibaa ke dokter. Pengecekan rutin dengan dokter spesialis anak sangat penting bagi kesehatan anak anda. Pastikan anda mendiskusikan hal-hal yang meragukan mengenai kesehatan bayi anda.
Jika Anda Harus Membawa Pulang Peralatan Rumah Sakit
Beberapa bayi prematur membutuhkan monitor dan perlengkapan lain di rumah. Misalnya, jika masalah yang dihadapi adalah apnea (henti napas) maka dapat dilakukan monitoring dirumah. Beberapa bayi juga membutuhkan oksigen dan perawatan lain. Anda dan pengasuh akan dilatih sedemikian rupa untuk menjaga dan menangani bayi anda dan kebutuhan lainnya yang diperlukan sebelum bayi anda pulang ke rumah. Anda juga akan diajarkan mengenai pelaksanaan infant cardiopulmonary resuscitation (pemberian napas dan kompresi jantung buatan pada bayi/CPR).
Penyelesaian di Rumah
Bayi prematur harus diberi makan setiap saat, dan akan membutuhkan waktu beberapa saat untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di rumah. Terimalah beberapa bantuan yang ditawarkan selama di rumah untuk beberpa minggu kedepan, sehingga anda anda juga dapat terbiasa dengan keberadaan bayi di rumah. Istirahat yang Cukup di Malam Hari bagi Anda dan Bayi Anda Bayi anda membutuhkan banyak tidur untuk bisa tumbuh dan berkembang. Bayi anda dapat beristirahat dengan mudah, begitu juga anda. Anda dapat mengikuti beberapa saran untuk menidurkan bayi anda sebagai berikut :
Posisi Tidur : Telentang The American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bahwa bayi yang sehat ditidurkan dengan cara telentang. Bayi-bayi yang tidur pada perutnya (tengkurap) beresiko tinggi terhadap sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS-Sudden Infant Death Syndrom).
Menempatkan bayi pada punggungnya saat tidur tidak meningkatkan resiko pada problem lain (contohnya, tersedak, kepala rata/flat head, atau susah tidur). Bagaimana pun juga bayi prematur dengan masalah tertentu (seperti masalah paru-paru) dapat membutuhkan tidur dengan cara menyamping. Terlepas dari apakah bayi anda tidur dengan punggung atau menyamping, bayi anda membutuhkan “tummy time” saat dia bangun. Tanyakan dokter spesialis anak anda mengenai posisi tidur yang baik untuk bayi anda. Sebagai tambahan dalam posisi tidur yang baik, anda dapat mengurangi resiko SIDS dengan cara berikut :
• Menjaga letak selimut, bantal, mainan bayi di luar tempat tidur bayi.
• Pastikan kamar tidur bayi anda tidak terlalu panas atau dingin.
• Tidak merokok dalam kamar bayi.
• Mendapat perawatan kesehatan reguler untuk bayi anda.
• Memberikan ASI pada bayi anda.
Jika Anda Membutuhkan Dukungan
Kadangkala orang tua membutuhkan bantuan dalam merawat bayi prematur. Atau membutuhkan orang lain untuk mengatasi faktor stres menjadi orang tua baru. Jika masalah ini timbul, maka :
• Berbicaralah dengan dokter spesialis anak anda untuk mendapatkan dukungan terbesar.
• Mengambil kelas parenting atau bergabung dengan parent support group. Pihak rumah sakit dapat menawarkan hal ini atau memberikan seorang konselor jika anda membutuhkan bantuan seorang profesional. (DO)

Tips membawa anak ke dokter gigi:

~ Sebelum-sebelumnya, jangan pernah menakut-nakuti anak tentang dokter gigi dan peralatannya (misalnya pada "suntik" atau "cabut")
Well, lebih baik ceritakan pada anak bahwa "kuman pada gigi itu yang jahat... bukan dokter giginya

~ Perkenalkan anak tentang kesehatan gigi sejak dini dengan cara rutin membersihkan gigi anak dan dokter gigi adalah orang yang akan membantu menjaga gigi menjadi sehat

~ Sebaiknya kunjungan ke dokter gigi jangan menunggu sampai anak mengeluh sakit pada giginya

~ Perkenalkan anak pada dokter gigi sejak ulang tahun pertamanya dan kontrol berkala setiap 6 bulan walau pun tidak ada keluhan pada gigi anak

~ Katakan pada anak bahwa kita akan berkunjung ke dokter gigi jauh hari sebelum waktu perjanjian dengan dokter giginya

~ Diperbolehkan untuk memberikan 'reward' atau hadiah pada anak bila mereka berperilaku baik di klinik dokter gigi, BUT... NEVER memberikan makanan yang kariogenik untuk hadiahnya ya moms!!!

TEKNIK MARMET

Bertahun-tahun lamanya para ibu telah menggunakan cara memeras air susu dengan teknik Marmet yang disebut juga ‘let-down’ refleks. Bahkan banyak ibu menyusui yang menyatakan bahwa dengan teknik marmet ini produksi air susunya meningkat. Ibu menyusui yang sebelumnya memerah air susu ataupun yang belum pernah memerah air susu akan mendapatkan hasil yang luar biasa dengan menggunakan teknik ini.


PENTINGNYA TEKNIK MEMERAH

Jika memperhatikan cara memerah air susu dengan tangan tampaknya sulit dari yang dibayangkan. Dalam hal ini, tangan lebih cepat dari mata. Sehingga banyak ibu yang merasa bahwa memerah air susu dengan tangan sangat sulit. Meskipun ia telah belajar dari bacaan ataupun melihat langsung. Air susu dapat diperah dengan mudah tanpa menggunakan teknik tangan apapun. Ketika menggunakan teknik tangan yang dilakukan secara rutin dan tidak tepat akan merusak jaringan lemak pada payudara, membuat payudara menjadi lecet, dan kulit payudara bisa menjadi memar atau memerah.

Memerah air susu dengan teknik Marmet dikembangkan oleh seorang ibu yang harus mengeluarkan air susunya karena beberapa alasan medis. Ia kesulitan mengeluarkan air susunya dengan refleks pada saat bayinya menyusu, dan pada akhirnya ia menemukan sebuah metode memijat dan menstimulasi agar refleks keluarnya air susu bisa optimal. Kunci sukses dari teknik ini adalah kombinasi dari cara memerah air dan cara memijat.

Jika teknik ini dilakukan dengan tepat, maka seharusnya tidak akan menyebabkan permasalahan. Teknik ini dapat dengan mudah dipelajari sesuai instruksi. Dan semakin sering ibu melatih memerah dengan teknik marmet ini, maka ibu makin terbiasa dan tidak akan menemui kendala.


KEUNGGULAN

Banyak sekali keuntungan memerah air susu dengan teknik marmet. Diantaranya :
• Penggunaan pompa air susu relatif tidak nyaman dan tidak efektif mengosongkan payudara.
• Banyak ibu telah membuktikan bahwa memerah air susu dengan tangan lebih nyaman dan alami (saat mengeluarkan ASI).
• Memerah air susu dengan tangan (skin to skin contact) lebih mudah menstimulasi refleks keluarnya air susu dibandingkan dengan penggunaan pompa yang terbuat dari plastik.
• Nyaman.
• Aman dari segi lingkungan
• Portable (mudah dibawa kemana-mana). Tidak mungkin kan ibu lupa membawa tangannya?
• Dan dari semua keuntungan yang lain yaitu: GRATIS!


BAGAIMANA AIR SUSU DIPRODUKSI

• Sel-sel pembuat air susu (Aveoli)
• Areola (Bagian gelap dari payudara)
• Gudang air susu
• Puting
• Saluran air susu
Air susu diproduksi oleh sel-sel pembuat air susu (alveoli). Air susu disalurkan melalui saluran air susu dan disimpan di gudang air susu. Ketika alveoli terstimulasi, maka sel-sel tersebut akan mengeluarkan air susu tambahan ke dalam sistem saluran. Kondisi ini disebut juga Refleks keluarnya air susu (Let-down reflex).


MEMERAH AIR SUSU

Mengeluarkan air susu dari Gudang ASI
1. LETAKKAN ibu jari dan dua jari lainnya
(telunjuk & jari tengah) sekitar 1 - 1,5 cm dari areola
• Usahakan untuk mengikuti aturan tersebut sebagai panduan. Apalagi ukuran areola tiap wanita bervariasi.
• Tempatkan ibu jari diatas puting pada posisi jam 12 dan jari lainnya di posisi jam 6.
• Perhatikan bahwa jari-jari tersebut terletak diatas gudang air susu. Sehingga proses pengeluaran air susu optimal.
Hindari melingkari jari pada areola seperti gambar disamping ini. Posisi jari seharusnya TIDAK berada di jam 12 dan jam 4.



2. DORONG ke arah dada
Hindari meregangkan jari.
Bagi yang berpayudara besar, angkat dan dorong ke arah dada.



3. GULUNG menggunakan ibu jari dan jari lainnya secara bersamaan.
Gerakkan ibu jari dan jari lainnya hingga menekan gudang ASI hingga kosong. Jika dilakukan dengan tepat, maka ibu tidak akan kesakitan saat memerah.


Catatan: Perhatikan posisi ibu jari dan jari-jari lainnya pada gambar. Arah panah menunjukkan arah tekanan jari saat melakukan gerakan. Perhatikan posisi jari berubah pada tiap gerakan mulai dari posisi Push (jari terletak jauh di belakang areola) hingga posisi Roll (jari terletak di sekitar areola).

4. ULANGI SECARA TERATUR (RYTHMICALLY) untuk mengosongkan gudang air susu.
Posisikan jari secara tepat, push (dorong), roll (gulung); posisikan jari secara tepat, push (dorong), roll (gulung).

5. PUTAR ibu jari dan jari-jari lainnya ke titik gudang air susu lainnya. Gunakan kedua tangan pada masing-masing payudara. Misalnya, saat memerah payudara kiri, gunakan tangan kiri. Juga saat memerah payudara kanan, gunakan tangan kanan. Saat memerah air susu, gerakkan jari-jari dari posisi jam 12 ke posisi jam 6, kemudian posisi jam 11 dan jam 5, posisi jam 2 dan jam 8, posisi jam 3 dan jam 9.
Gambar berikut menunjukkan posisi tangan pada payudara kanan.

Right Hand Left Hand




HINDARI GERAKAN BERIKUT
…………………… …………….
Memencet Menarik Mendorong
Hindari menekan/memencet payudara. Hal ini dapat melukai payudara. Hindari menarik-narik putting payudara. Hal ini dapat merusak lapisan lemak pada areola. Hindari menekan dan mendorong payudara. Hal ini menyebabkan kulit memerah dan memar.


AGAR ASI MUDAH DIKELUARKAN

Hal-hal dibawah ini dapat membantu merangsang (stimulasi) refleks keluarnya air susu.


…… …………… …………
Memijat Mengusap Mengguncang
1. Pijatlah sel-sel produksi air susu dan saluran air susu.
Mulailah dari bagian atas payudara. Pijat dengan gerakan memutar ke arah dada. 2. Usap daerah payudara mulai dari bagian atas payudara hingga sekitar puting dengan lembut seperti usapan menggelitik. 3. Guncanglah payudara ke depan. Gaya gravitasi akan membantu keluarnya air susu.


PROSEDUR

Prosedur berikut sebaiknya diikuti oleh ibu-ibu yang ingin memberikan ASI eksklusif dan ibu-ibu yang ingin meningkatkan produksi air susu juga menjaga agar produksi air susu tetap optimal.
• Perahlah kedua payudara hingga gudang payudara kosong yang ditandai dengan aliran air susu yang menurun.
• Lakukan prosedur stimulasi refleks keluarnya air susu (massage, stroke, shake) pada kedua payudara. Prosedur tersebut dapat dilakukan kapanpun.
• Ulangi seluruh proses memerah air susu pada tiap payudara dan teknik stimuasi refleks keluarnya air susu sekali atau dua kali. Aliran air susu biasanya menurun pada kali kedua atau ketiga. Ini berarti gudang air susu mengering.

WAKTU

KESELURUHAN PROSEDUR umumnya membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit.
• Perahlah tiap payudara selama 5-7 menit.
• Pijat (Massage), usap (Stroke), guncang (shake).
• Perahlah lagi tiap payudara selama 3-5 menit.
• Pijat (Massage), usap (Stroke), guncang (shake).
• Perahlah lagi tiap payudara selama 2-3 menit.

Catatan:
1. Jika persediaan ASI terjaga, gunakan waktu diatas sebagai patokan. Perhatikan aliran air susu dan ganti payudara lainnya jika aliran air susu pada payudara tersebut sudah mulai menurun.
2. Jika air susu tidak keluar atau hanya sedikit yang keluar, ikuti petunjuk diatas dengan jangka waktu lebih singkat dan sering.

Menyusui: Latch-on dan let-down

Posisi yang tepat atau latch-on adalah elemen kunci dalam kesuksesan proses menyusui. Proses menyusui dapat ditingkatkan dengan menempelkan payudara ke tengah-tengah bibir bayi anda. Ini akan menstimulasi bayi anda untuk membuka mulutnya lebar-lebar. Saat hal ini muncul dorong bayi anda lurus ke depan menuju puting susu (nipple) dan areola (lingkaran coklat/gelap di sekeliling puting susu). Saat posisi bayi anda sudah tepat (latch-on), putting susu dan sebagian besar dari areola akan masuk di dalam mulut bayi anda. Bibir bayi anda dan gusinya harus berada di sekeliling areola payudara anda, tidak hanya pada putting susu saja. Karena itu menjadi penting untuk membuat mulut bayi terbuka lebar sebelumnya.
Anda dapat membantu bayi anda untuk latch-on dengan memegang/ menyangga payudara anda dengan menggunakan tangan anda yang dalam posisi bebas (tidak dalam sedang posisi menggendong bayi). Tempatkan jari-jari anda dibawah payudara dan letakkan ibu jari anda pada bagian atas (dibelakang dari areola;C-position). Pastikan bayi anda berada setinggi dengan payudara anda dan pastikan juga tangan anda yang memegang payudara berada di belakang areola sehingga tidak mengganggu mulut bayi anda.

Cradle hold
Football hold

Side-lying position
Cross cradle hold

Latch-on dan c-position
Australian hold
Saat bayi anda pertama kali menyusu akan ada sensasi/perasaan tersedot/tertarik (tugging sensation). Jika proses latch-on menimbulkan rasa sakit maka ada kemungkinan proses latch-on belum tepat. Hentikan sementara proses latch-on dengan cara memasukkan jari anda dengan menyusupkan jari anda kearah sudut dari mulut bayi anda, reposisi ulang dan coba lagi. Jangan menghentikan proses menyusu yang tidak tepat dengan langsung menarik bayi anda dari payudara, dapat mengakibatkan lecet pada puting anda.
Jika puting susu anda tidak sedang mengalami lecet/luka maka proses menyusui seharusnya tidak memberi rasa sakit. Karena itu jika timbul rasa sakit saat menyusui bayi anda maka kemungkinannya adalah latch-on tidak benar dan perlu direposisi ulang.
Latch-on yang tepat sangat penting karena memberikan :
• Aliran ASI lebih lancer
• Mencegah lecet pada putting susu
• Menjaga bayi anda agar puas dalam menyusui
• Menstimulasi produksi asi yang kuat
• Menjaga agar tidak terjadi pembengkakan payudara
Bayi menggunakan bibir, gusi dan lidah untuk mengisap asi dari payudara. Proses mengisap puting susu yang sederhana (simple suckling) tidak akan mengeluarkan asi tetapi akan melukai dari putting susu. Proses mengisap yang baik ditandai dengan :
• Lidah bayi berada di bawah putting susu
• Periode jeda dalam proses mengisap dengan ditandai adanya proses menelan yang dapat dilihat dan didengar
• Pergerakan sendi rahang (temporomandibulat joint) yang aktif terlihat selama proses menyusui berlangsung.
Sebagian besar bayi akan aktif menyusu dalam keadaan lapar dan dalam posisi yang tepat. Pada periode minggu pertama setelah melahirkan sampai menyusui berjalan dengan lancar, bayi-bayi tidak perlu diberikan suplemen apapun (air, gula, formula, dan lain-lain) kecuali dengan alasan medis. Bayi yang mendapat asi secara teratur dan efektif akan mendapat asupan air dan nutrisi yang dibutuhkan. Perkenalan botol susu dan puting buatan dapat menimbulkan “bingung puting” pada bayi dan mengakibatkan gangguan dalam proses menyusui.
Proses lain dalam menyusui yang akan anda rasakan adalah adanya let-down reflex. Let-down reflex muncul setiap kali anda menyusui bayi anda. Let-down reflex pada saat-saat pertama menyusui akan timbul dalam beberapa menit, setelah itu maka let-down reflex akan muncul lebih cepat biasanya dalam hitungan detik.
Tada-tanda dari let-down reflex berbeda antara satu wanita dengan lainnya. Saat bayi anda menyusu anda dapat merasakan rasa geli, atau sedikit nyeri pada payudara anda atau asi mulai keluar dari payudara yang tidak digunakan untuk menyusui. Perasaan dan keluarnya asi ini merupakan tanda dari let-down reflex.
Anda juga dapat merasakan kram/kontraksi pada rahim anda (uterus), karena hormon dalam let-down reflex,oksitosin, selain menstimulasi aliran asi juga menyebabkan kontraksi dari otot-otot rahim. Untuk itu proses menyusui membantu rahim anda untuk kembali ke ukuran awal sebelum melahirkan. Proses kram ini merupakan proses normal dan salah satu tanda berhasilnya proses menyusui. Rasa kram ini akan menghilang dalam satu minggu dan selanjutnya.
Untuk membantu proses let-down dapat dilakukan :
• Duduk menggunakan kursi yag nyaman yang mendukung/support punggung dan lengan anda.
• Pastikan bayi dalam posisi yang tepat (latch-on)
• Dengarkan musik yang menenangkan dan siapkan minuman yang bergizi untuk anda selama proses menyusui
• Jangan merokok, mengkonsumsi alcohol atau menggunakan obat-obatan bebas secara tidak terkontrol karena dapat mengganggu proses let-down dan isi dari asi ananda.
• Gunakan bra untuk menyususi dan pakaian yang meudahkan anda dalam proses menyusui.
• Pastikan anda berada di tempat yang tenang dan tidak ada gangguan selama proses menyusui berlangsung.
Sumber:
1. Breastfeeding: latch-on and let-down
2. Initial management of Breastfeeding. AAFP
-Anto-

TipTips-tips agar ibu bekerja dapat memberikan ASI eksklusif

TipTips-tips agar ibu bekerja dapat memberikan ASI eksklusif

1. Terpenting : Selama ibu di tempat kerja, Peraslah / pompalah ASI setiap 3-4 jam sekali secara teratur. Ini perlu dilakukan agar produksi ASI tetap terjaga. Karena ASI dibuat based on demand. Kalo tidak ada permintaan, ya tidak akan dibuat. Kalau permintaannya sedikit ya akan sedikit juga yang diproduksi nantinya. ASI tersebut bisa disimpan dalam botol dan dan disimpan dalam kulkas (jika di kantor ada kulkas). Atau ibu bisa menyimpannya dalam termos yang diberi es batu atau blue ice.
2. Yang tidak kalah pentingnya : ibu harus dalam keadaan RELAX. KONDISI PSIKOLOGIS ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian,> 80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Saat ibu memeras ASI, jangan tegang dan jangan ditargetkan berapa banyak ASI yg harus keluar. Ingat : 1 pikiran “duh ASI peras saya cukup gak ya?” maka pada saat bersamaan ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormon oksitosin (produksi ASI) untuk bekerja lambat. Dan akhirnya produksi ASI menurun. Relaks saja ya bu. Buat suasana senyaman mungkin saat memeras ASI. Bawa foto anak jika perlu saat memeras ASI. Peran ayah juga disini sangat dibutuhkan. Jika ayah mendukung maka ASI akan lancar.
3. Saran dilakukan begitu sebelum kembali dari cuti : beritahu atasan ibu bahwa ibu menyusui dan ingin berhasil memberikan ASI eksklusif. Jelaskan juga bahwa pada jam tertentu ibu perlu waktu khusus untuk memeras ASI. Sehingga atasan ibu & lingkungan kerja dapat mendukung keberhasilan ASI eksklusif.
4. Begitu ibu kembali dari tempat kerja, susukan bayi langsung dari payudara. Hal ini diperlukan untuk menjaga refleks ASI & kerja hormon2 ASI, sehingga produksi ASI tetap terjaga. Jadi ASI peras yg ada bisa disimpan untuk hari-hari berikutnya.
5. Hindari pemberian susu formula. Begitu bayi diberikan susu formula, maka saat ia menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume ASI makin berkurang.
6. Lakukan perawatan payudara : Massage / pemijatan payudara dan kompres air hangat & air dingin bergantian.
7. Jika ada masalah dalam ASI, jangan ragu untuk menghubungi atau konsultasi dg klinik laktasi. Selain mengikuti petunjuk2 di atas. Tapi sekali lagi, yg perlu diingat adalah ibu harus PEDE.

Written by : Luluk (dirangkum dari berbagai sumber)